Minggu, 06 Maret 2011

'rindu kampung akhirat' - lah jawabannya


seorang raja mengumumkan sayembara : "barangsiapa yang sanggup berendam di kolam kerajaan sepanjang malam akan dihadiahi pundi-pundi emas ."

sayembara ini sepintas terlihat mudah , namun berendam di kolam pada saat musim dingin tentu bukan perkara mudah . alhasil , tak ada yang berani mencobanya .

seorang miksin dari pelosok pedesaan , karena tak tahan dengan tangisan kelaparan anaknya , memberanikan diri mengikuti sayembara itu . pundi - pundi emas membayang di pelupuk matanya . bayangan itulah yang mendorong dia akhirnya berangkat ke istana .

raja mempersilahkan dia masuk ke kolam istana . sekejap saja orang miskin itu masuk ke dalamnya , ia langsung menggigil kedinginan . giginya saling beradu , mukanya mendadak pucat dan tubuhnya perlahan meringkuk . 

tiba - tiba ia melihat nyala api dari salah satu ruang istana . segera saja ia bayangkan dirinya berada dekat perapian itu ; ia bayangkan betapa nikmatnya duduk di ruangan itu .

mendadak rasa dingin di tubuhnya menjadi hilang .

kekuatan imajinasi membuatnya mampu bertahan . perlahan bayang - bayang pundi emas kembali melintas . harapannya kembali tumbuh .

keesokan harinya , raja dengan takjub mendapati si miskin masih berada di kolam istana . si miskin telah memenangkan sayembara itu .

raja penasaran dan bertanya 'rahasia' kekuatan si miskin .

dengan mantap si miskin bercerita bahwa ia mampu bertahan karena membayangkan nikmatnya berada di dekat perapian yang ia lihat di sebuah ruangan istana .


lama sudah waktu berjalan sejak saya baca kisah di atas sewaktu masih di Sekolah Dasar . 

namun baru belakangan ini saya menyadari kiasan dari cerita itu . imajinasi dan
harapan akan kehidupan yang lebih baik telah menjadi semacam stimulus untuk kita bisa bertahan .

ketika krisis ekonomi menghadang negara kita , sekelompok orang menjadi panik tak karuan . apa saja dilakukan mereka untuk mempertahankan kenikmatan hidup . mulai dari menjadi spekulan mata uang,  menimbun barang , menjilat penguasa dan meniupkan isu kemana-mana . norma agama telah dilanggar untuk kepentingan duniawi belaka .

akan tetapi , segelintir orang tetap tenang karena sudah lama badan mereka di 'bumi' namun jiwa mereka berada di 'langit' . kelompok terakhir ini membayangkan bagaimana nikmatnya hidup di 'kampung akhirat' nanti , sebagaimana yang telah dijanjikan Allah . 'pundi - pundi kasih sayang ilahi' telah terbayang dipelupuk mata mereka .

bagaikan si miskin yang tubuhnya berada di dasar kolam , namun jiwanya berada di dekat perapian ; bayangan 'kampung akhirat' membuat mereka tenang dan tidak mau melanggar norma agama .

bagaikan kisah si miskin di atas , boleh jadi raja akan takjub mendapati mereka yang bisa bertahan di tengah krisis ini , tanpa harus menjilat kepada istana #apalagi bila jilatan itu dibumbui dengan ayat dan hadis


ada seorang muslim yang tengah berpuasa , rekan bulenya yang tinggal satu flat berulang kali mengetuk pintu kamar hanya untuk memastikan apakah si muslim masih hidup atau tidak . 

orang bule itu tak habis pikir bagaimana si muslim bisa bertahan hidup dan tetap beraktifitas tanpa makan - minum selama lebih dari 12 jam .

rindu 'kampung akhirat' menjadi jawabannya .

sama dengan herannya seorang rekan mendapati seorang muslimah di tengah musim panas tetap beraktifitas sambil memakai jilbab .

ketika ada yang bertanya , "apa tidak kepanasan ?" 

muslimah tersebut menjawab sambil tersenyum , "lebih panas mana dengan api neraka ?"

 
kenikmatan 'kampung akhirat' rupanya jauh lebih menarik buat seorang muslim atau muslimah :)

1 komentar: